Jumat, 18 April 2014

Terik

Dunia tidak sedang mengapa?
Biarkan Surya buncahkan teriknya
Mengangaskan ari-ari yang hilir-mudik tau ngapain.



Bukan ibu-ibu, laik ibu hantar jemput oroknya
Pada bibir salah satu dari mereka, merekah umpat isu kabar bertalu
Kini benar-esok mungkin, barangkali lusa fitnah.

Biarawati, Kyai masih tekun menyudutkan matanya pada yang mereka anggap di atas.
Kalam suci memerah bibir makin mencibir
Fatwa-fatwa kontekstual berkibar sepanjang jalan menuju peribadatan mereka

Yuyu menyembul dari tepian kali serta dua beyesnya
merangkak malu buat riakan-riakan kecil
bukan kerena terik katanya usai kulemparkan kerikil ke arahnya.

@sanggar_yang akhir-akhir_ini_buatku_terik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar