Biarkan Surya buncahkan teriknya
Mengangaskan ari-ari yang hilir-mudik tau ngapain.
Bukan ibu-ibu, laik ibu hantar jemput oroknya
Pada bibir salah satu dari mereka, merekah umpat isu kabar bertalu
Kini benar-esok mungkin, barangkali lusa fitnah.
Biarawati, Kyai masih tekun menyudutkan matanya pada yang mereka anggap di atas.
Kalam suci memerah bibir makin mencibir
Fatwa-fatwa kontekstual berkibar sepanjang jalan menuju peribadatan mereka
Yuyu menyembul dari tepian kali serta dua beyesnya
merangkak malu buat riakan-riakan kecil
bukan kerena terik katanya usai kulemparkan kerikil ke arahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar