Rabu, 23/4/14
Malam ini, Teater Syahid latihan indoor bersama sutradara paling toleran sepanjang abad. Beliau memandu kita untuk melakukan stretching di ruangan sedikit mewah berbeda dengan malam-malam sebelumnya. Bukan disengaja memang, segerombol orang usai melakukan perhelatan ruang tersebut sebelumnya. Lantaran beberapa dari kita turut membantu orang itu angkatungkut barang bekas acaranya, kami disilakan menempati ruang itu hingga pukul 22.00 WIB. Peserta latihan terbilang banyak, meski beberapa jam sebelum latihan dimulai, hujan membasahi Ciputat. Kontan, beberapa lapangan becek karena genangannya. Namun, Allah berkata beda, kita melangsungkan latihan sejumlah dua puluh kepala.
Sekitar lima menitan, sang sutradara Bangkit Sanjaya alias Baban menghantarkan kita ke dimensi melelahkan. Dimensi di mana masing-masing dari kita menggerakkan seluruh sendi otot semau kita. Bergerak ke sana kemari. Menyebar berhamburan mengisi ruangan itu setiap hole nya.
Selanjutnya kami membentuk sebuah lingkaran. Clude nya kita hanya diperkenankan mengucapkan kata "Yes" atau "No". Menghubungkan kata-kata itu ke teman sebelahnya secara memutar. Apabila kita melawan tatapan berucap Yes, maka berbunyi No dan berpaling darinya menghadap teman sebelahnya lagi. Begitu seterusnya. Apabila terdapat kesalahan, maka hukuman bagi pelanggar untuk meju ke depan dan menerima tantangan dari sutradara. Tantangan itu bervariatif. Sesekali sutradara meminta seorang teman yang melakukan kesalahan untuk mendiamkan teman-teman selainnya yang sepanjang pelaku hukuman diminta mengucapkan kata "Ya"(Waw, disini diuji kemampuan pelaku hukuman ketangkasan dan kecermatan;focus; bagaimana pelaku hukuman mendiamkan manusia berkata ya an sich sementara pelaku hukuman hanya diperbolehkan mengucapkan kata No.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar